Jumat, 14 Oktober 2011

Perkembangan Fisik, Pemikiran Simbolik dan Perolehan Bahasa

          Perkembangan Fisik Anak Selama Masa Prasekolah
Pada masa prasekolah atau masa pra-operasional pertumbuhan fisik cenderung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Namun, meskipun megalami perlambatan , keterampilan motorik kasar dan motorik halus justru berkembang pesat. Perkembagan Fisik meliputi tinggi dan berat badan, perkembangan otak, dan perkembangan motorik.

·         Tinggi dan berat badan
Menurut Mussen, Conger & Kagan (Desmita, 2005:128) selama masa prasekolah, tinggi rata-rata anak bertambah 2.5 inci dan berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 kg setiap tahunnya. Pada usia 3 tahun, tinggi anak mencapai 38 inci dan beratnya 16,5 kg. Pada usia 5 tahun mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 kg. Pada masa pertumbuhan di usia prasekolah tubuh mereka akan semakin tinggi sedangkan berat badan akan berkurang.

·         Perkembangan otak
Perkembangan fisik yang sangat penting adalah perkembangan otak dan system saraf yang berkelanjutan. Pertumbuhan otak disebabkan oleh bertambahnya jumlah dan ukuran urat saraf dalam otak. Selain itu, bertambahnya ukuran otak juga disebabkan oleh myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup dan di sekat oleh lapisan lemak.Pertumbuhan otak tidak sepesat ketika masa bayi.  Pada usia 2 tahun ukuran otak bayi rata-rata 75% dari otak dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otak bertambah hingga mencapai 90% dari otak dewasa (Yeterian & Pandya. Desmita, 2005:128).


·         Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik adalah salah satu tanda perkembangan fisik anak masa prasekolah. Ada dua perkembangan motorik, yatu motorik kasar dan motorik halus. Pada masa ini anak akan belajar dan melatih diri agar dapat melakukan tindakan-tindakan tertentu secara akurat. Misalnya: menyeimbangkan badan, berlari, membuat lingkaran atau melukis.


                 Pemikiran simbolik dan semiotik
Pemikiran simbolik (symbolic thought) disebut juga dengan subtahap prakonseptual, karena karakteristik utamanya ditandai dengan munculnya sistem-sistem lambang atau simbol, seperti bahasa. Subtahap prakonseptual merupakan subtahap pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara 2- 4 tahun. Pada subtahap ini, anak-anak mengembangkan kemampuan untuk menggambarkan atau membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada (tidak terlihat) dengan suatu yang lain. Misalnya, pisau yang terbuat dari plastik adalah sesuatu yang nyata, mewakili pisau yang sesungguhnya. Kata pisau sendiri bisa mewakili sesuatu yang abstrak, seperti bentuknya atau tajamnya. Demikian pula tulisan “pisau” akan memberikan tanggapan tertentu. Dengan berkembangnya kemampuan mensimbolisasikan ini, maka anak-anak memperluas ruang lingkup aktivitasnya yang menyangkut hal-hal yanag sudah lewat, atau hal-hal yang akan datang, atau juga hal-hal yang sekarang.
            Kemunculan pemikiran simbolis pada subtahap praoperasional ini dianggap sebagai pencapaian kognitif yang paling penting. Melalui pemikiran simbolis, anak-anak prasekolah dapat mengorganisir dan memproses apa yang mereka ketahui. Anak-anak akan dengan mudah dapat mengingat kembali dan membandingkan objek-objek dan pengalaman-pengalaman yang diperolehnya jika objek dan pengalaman tersebut mempunyai nama dan konsep yang dapat menggambarkan karakteristiknya. Simbol-simbol juga membantu anak mengkomunikasikan anak-anak kepada orang lain tentang apa yang mereka ketahui, sekalipun dalam situasi yang jauh berbeda dengan pengalamannya sendiri.
            Komunikasi yang didasarkan atas pengalaman pribadi akan membantu perkembangan hubungan sosial diantara anak-anak. Disamping itu, komunikasi juga membantu perkembangan kognitif apabila anak-anak dibiarkan belajar dari pengalaman orang lain. Singkatnya komunikasi memungkinkan individu untuk belajar dari simbol-simbol yang diperoleh dari pengalaman orang lain (Seifert & Hoffnung, 1994).
            Dengan demikian, dalam subtahap prakonseptual, kemunculan fungsi simbolis ditunjukkan dengan perkembangan bahasa yang cepat, permainan imajinatif, dan peningkatan dalam peniruan. Percepatan perkembangan bahasa dalam fase prakonseptual dianggap sebagai hasil perkembangan simbolisasi. Ketika penggunaan simbol bahasa dimulai, maka terjadi peningkatan kemampuan dalam memecahkan masalah dan belajar dari kata-kata lain.

                  Perolehan Bahasa
Perolehan bahasa (language acquisition) adalah proses manusia mendapatkan kemampuan untuk menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan komunikasi. Kapasitas ini melibatkan berbagai kemampuan seperti sintaksis, fonetik, dan kosakata yang luas. Bahasa yang diperoleh bisa berupa vokal seperti pada bahasa lisan atau manual seperti pada bahasa isyarat. Pemerolehan bahasa biasanya merujuk pada pemerolehan bahasa pertama yang mengkaji pemerolehan anak terhadap bahasa ibu mereka.
Perkembangan Bahasa anak menurut Darjowidjojo (Tarigan dkk.,1998.,dalam Faisal dkk, 2009:2-16) mengungkapkan bahwa pemerolehan bahasa anak itu tidaklah tiba-tiba atau sekaligus, tetapi bertahap. Faktor –faktor yang mempengaruhi perolehan bahasa antara lain:

a.       Umur Anak
Biasanya semakin bertambahnya usia seseorang, maka akan semakin matang pula pertumbuhan fisiknya. Begitu pula dengan bahasanya, bahasa seseorang akan bertambah seiring dengan berkembangnya fisik dan pengalaman seseorang. Saat masih kecil, anak  hanya dapat mengucapkan kata sederhan, namun setelah usianya semakin bertambah, anak mulai bisa mengucapkan kata-kata yang lebih.

b.      Kondisi Lingkungan
Lingkungan memiliki peran yang besar dalam perkembangan bahasa anak. Biasanya, anak di perkotaan akan lebih cepat berkembang bahasanya dari pada didesa terpencil. Hal ini disebabkan karena anak mendapatkan rangsangan berbicara lebih banyak daripada di desa.

c.       Kecerdasan Anak
Kecepatan meniru, anak dalam memperoduksi pembendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan menyusun kalimat, memahami, dan menangkap maksud suatu pernyataan, amat dipengaruhi oleh kecerdasan seorang anak. Anak cerdas akan berkembang lebih cepat dari anak biasa-biasa

d.      Setatus Sosial dan Ekonomi Keluarga
Misanya, pada anak yang hidup pada keluarga bangsawan, dari cara bicaranya biasanya lebih sopan daripada orang biasa.



e.       Kondisi Fisik
Seseorang yang kondisi fisiknya bagus atau baik akan lebih cepat perkembangannya daripada seseorang yang dalam kondisi cacat seperti bisu, tuli, gagap atau organ suaranya terganggu.
Seiring dengan kemunculan pemikiran simbolis, anak-anak mengalami perkembangan bahasa yang pesat. Perkembangan bahasa yang pesat ini dianggap sebagai hasil perkembangan simbolisasi. Dengan demikian pada masa ini anak-anak telah mengalami sejumlah nama-nama dan hubungan antara simbol-simbol. Ia juga dapat membedakan benda-benda disekitarnya serta melihat hubungan fungsional antara benda-benda tersebut.
Disamping itu, pada masa ini penguasaan kosakata anak juga meningkat pesat. Anak mengucapkan kalimat yang makin panjang dan makin bagus. Anak-anak mulai menyatakan pendapatnya dengan kalimat majemuk. Sekali-kali ia menggunakan kata perangkai, akhirnya timbul anak kalimat. Schaerlaekens (1977), membedakan perkembangan bahasa pada masa awal anak-anak ini atas tiga, yaitu (a) periode pra-lingual atau periode kalimat satu kata (holophrase) yaitu kemampuan anak untuk membuat kalimat yang hanya terdiri dari satu kata yang mengandung pengertian secara menyeluruh dalam suatu pembicaraan. Misalnya, anak mengatakan ”ibu”. Hal ini dapat berarti: ”ibu tolong saya”, ”itu ibu”, ”ibu ke sini”. (b) periode lingual-awal atau periode kalimat dua kata yaitu periode perkembangan bahasa yang ditandai dengan kemampuan anak membuat kalimat dua kata sebagai ungkapan komunikasi dengan orang lain. Bahasa kalimatnya belum sempurna karena tidak sesuai dengan susunan kalimat Subyek (S), Predikat (P) dan Obyek (O). Misalnya, kakak jatuh, lihat gambar. dan (c) periode differensiasi atau periode kalimat lebih dari dua kata yaitu periode perkembangan bahasa yang ditandai dengan kemampuan anak untuk membuat kalimat secara sempurnasesuai dengan susunan S-P-O. Kemampuan ini membuat anak mampu berkomunikasi aktif dengan orang lain. Pada tahap ini terjadi perubahan cara pandang. Anak sudah memahami pemikiran dan perasaan orang lain dan mengakibatkan berkurangnya sifat egois anak. Misal: ”Saya makan nasi”. Dengan perkembangan bahasa seperti ini, anak-anak pada masa prasekolah sebenarnya sudah mampu membaca. Hal ini diperkuat oleh dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Reni Akbar Hawari (2001), ternyata 46,67% anak mampu membaca pada usia 5 tahun, 34,33% pada usia 6 tahun, dan hanya 4,49% pada usia 7 tahun.
Pada mulanya perkembangan bahasa anak-anak selama masa prasekolah bersifat egosentris, yaitu bentuk bahasa yang lebih menonjolkan diri sendiri, berkisar pada minat, keluarga dan miliknya sendiri. Menjelang akhir masa anak-anak awal, percakapan anak-anak berangsur-angsur berkembang menjadi bahasa sosial. Bahasa sosial di pergunakan untuk berhubungan, bertukar pikiran dan mempengaruhi orang lain. Bentuk bahasa yang digunakan  sering berupa pengaduan ataupun keluhan, komentar buruk, kritikan, dan pertanyaan. Ketika bahasa anak-anak berubah dari bahasa yang bersifat egosentris ke bahasa sosial, maka terjadi penyatuan antara bahasa dan pikiran. Penyatuan antara bahasa dan pikiran ini sangat penting bagi pembentukan struktur mental atau kognitif anak.

Senin, 10 Oktober 2011

PPD - Aliran Klasik Dalam Pendidikan

    Aliran-Aliran Klasik Dalam Pendidikan
1.      Aliran Nativisme atau aliran pembawaan
Nativisme berasal dari kata natives yang artinya terlahir. Nativisme adalah sebuah doktrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap pemikiran psikologis.Tokoh utama aliran ini adalah Arthur Schopenhauer(1788-1869), seorang filosofis jerman . Aliran ini dijuluki aliran pesimistis karena melihat sesuatu hanya dari kacamata hitam saja. Aliran nativisme mengemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan telah memiliki bakat bawaan, baik karena berasal dari keturunan orang tuanya, nenek moyangnya maupun memang ditakdirkan demikian. Menurut aliran ini, pendidikan tidak dapat diubah dan senantiasa berkembang dengan sendirinya.

2. Aliran Empirisme atau Aliran Lingkungan
Kebalikan dari aliran nativisme dan naturalisme adalah empirisme dengan tokoh utama Jhon Locke (1632-1704). Nama asli aliran ini adalah the school of british empiris. Aliran ini menitik beratkan pada bagaimana kita akan mengisi hidup melaksanakan hal-hal baik itu positif maupun negative, jadi tergantung pada masing-masing individu itu sendiri. Pada intinya aliran empirisme menguraikan bahwa perkembangan anak sepenuhnya tergantung pada faktor lingkungan, sedangkan faktor bakat tidak ada pengaruhnya. Dasar pikiran yang digunakan adalah bahwa pada waktu dilahirkan, anak dalam keadaan putih bersih, seperti kertas putih yang belum ditulis, sehingga bisa ditulis menurut kehendak penulisnya. 

3. Aliran Konvergensi atau Aliran Persesuaian
Tokoh aliran ini yaitu Louis William Stern (1871 – 1938). Aliran ini pada intinya merupakan perpaduan antara pandangan nativisme dan empirisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi dalam perkembangan manusia. Dengan pengertian di atas dapat ditemukan hubungan antara faktor lingkungan dan faktor keturunan (konstitusi). Faktor lingkungan dan faktor keturunan menjadi sumber munculnya tingkah laku sehingga kedua faktor ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain



Perkembangan Peserta Didik


Perkembangan menurut beberapa aliran:
  • Definisi Perkembangan Menurut Konsepsi Aliran Asosiasi
Para ahli yang mengikuti asosiasi berpendapat bahwa pada hakikatnya perkembangan itu adalah proses asosiasi. Bagi para ahli yang mengikuti aliran ini yang paling primer atau mendasar adalah bagian-bagian kecil, bagian-bagian kecil ini ada lebih dahulu. Sedangkan keseluruhan ada kemudian, setelah bagian-bagian kecil bergabung. Bagian-bagian terikat satu sama lain menjadi suatu keseluruhan oleh asosiasi. Salah seorang tokoh alairan asosiasi ini yang terkenal adalah John Locke, ia berpendapat bahwa pada permulaanya jiwa anak itu adalah bersih semisal selembar kertas putih, yang kemudian sedikit demi sedikit terisi oleh pangalaman atau empiris. Dalam hal ini Locke membedakan adanya dua macam pengalaman yaitu :
  1. Pengalaman luar, yaitu pengalaman yang diperoleh dengan melalui panca indera, yang menimbulkan “sensations” dan
  2. Pengalaman dalam, yaitu pengalaman mengenai keadaan dan kegiatan batin sendiri, yang menimbulkan “reflexions”.
  • Definisi Perkembangan Menurut Konsepsi Menurut Aliran Psikologi Gestal 
Pengikut-pengikut aliran psikologi gestalt mengemukakan konsepsi yang berlawanan dengan konsepsi yang dikemukan oleh para ahli yang beraliran asosiasi. Bagi para ahli yang mengikuti aliran Gestalt, perkembangan itu adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder; bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari pada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain; keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya.  
  • Definisi Perkembangan Menurut Konsepsi Menurut Aliran Sosiologis                            
Para ahli yang mengituki aliran sosiologis menganggap bahwa perkembangan adalah sosialisasi. Anak manusia mula-mula bersifat a-sosial (barangkali untuk tepatnya dapat disebut pra-sosial) yang kemudian dalam perkembangannya sedikit demi sedikit disosialisasikan. Salah seorang ahli yang mempunyai konsepsi demikian adalah James Mark Baldwin (1864-1934). Baldwin adalah seorang ahli dalam lapangan biologi, sosiologi, psikologi dan filsafat. Baldwin berpendapat bahwa setidak-tidaknya ada dua macam peniruan yaitu:
1.   Nondelierate imitation, misalnya terjadi kalau anak meniru gerakan-gerakan, sikap orang dewasa.
2.  Deliberate imitation, misalnya kalau anak-anak bermain “peranan social” yaitu misalnya menjadi ibu, penjual kacang, atau sebagainya.

Minggu, 09 Oktober 2011

Daily Phenomenon

 Here are some of daily phenomenon. I wish it can help you for temperature task.
1.      Why does most residents home using a tile roof than the use of zinc?
Zinc is a good heat conductor. During the day, most of the sunlight absorbed by the zinc and converted into heat, so the temperature in the room increases. It makes the room uncomfortable so that the usage of zinc roof seldom use by the public. Because of it’s good characteristic as a conductor, zinc is very good when used as roof at mountain area.
2.      Why does the power cord look very slack when daytime?
Component in the cable is copper wire that can undergo expansion and increased length when the day is hot. Rubber cable also adjusts the length of the wire. It makes a visible cable slack. Cables will return to its original state when the temperature being normal.

3.      Why do you feel hotter at midday when using a black jacket?
Black color has a good characteristic as a heat conductor. When the day is hot, your black jacket will absorb the heat of the sunlight so we get the flow of heat from the black jacket that we use. The black color is the color that is the best heat-absorbing properties.

4.      Why when the sky was overcast, the temperature was hot?
When the sky was overcast, the sun's rays are irradiated before being trapped by clouds. Partly this is going to block out the sunlight reflected back by the earth's surface so that the area becomes very hot under the overcast.

5.      Why if a lump of ice doused with hot water will be melting?
Hot water has a higher heat than ice. The principle of Black said  "Heat of the absorbed is equal to the received". The temperature of the ice will increase until it reaches equilibrium temperature which causes the ice melting.

6.      Why when we blow air with mouth to the glass, there are water spots on glass?
When the mouth wide open, meaning a large volume of air flow, and high pressure in the body will contract with outside air. With the volume of a wide mouth (assumption) then the temperature of air that comes out too large. Besides the water was a result of breathing.

7.      Why is an empty bottle that dried then opened a small explosion will be heard?
When the bottle was dried in the sun, the air inside experiencing expansion. Expansion due to heat radiation from the sun makes the pressure in the bottle also dilated (P ~ Q). Consequently, when the bottle cap is opened, there are striking enough pressure difference between inside and outside the bottle bottles. Air flows from high pressure to low pressure. This pressure difference pushes air out spontaneously through the mouth of the bottle. Air friction with the bottle's mouth contributed to the particular frequency of vibration. This then comes out as the sound of explosion.

8.      Why do substances like water very long time to receive and release the heat?
Whether liquid or not, the time period of receive and release heat is determined by the heat of its kind. Substances that have a large heat type will require a long time in release or receive heat. This is happened to the water.

9.      Why a new copy paper in the copier feels warm?
Because, at the time of copying, the radiation beam generated when it took considerable heat as a consequence of conversion of energy (the radiation beam generated at the time of copying has a shorter wavelength resulting in substantial heat energy).

10.  Why does alcohol wich is poured into the hand  felt cold?
Because, the heat of the hands will move to the alcohol and evaporate so that the hands will lose the normal temperature and cold.

11.  Why when you suffer a fever, bathing with warm water recommended?
Because, we bathe or wipe with warm water then our skin pores will open and the temperature of the heat in the body will come out, causing the fever may go down faster.