Dalam menyusun sebuah makalah atau jenis tulisan yang lain tentunya kita pernah mengutip pendapat dari pendapat orang atau pun buku. Tentunya dalam mengutip tulisan atau pendapat dari seseorang ada ketentuannya. Ada 2 jenis kutipan yaitu kutipan langsung dan tidak langsung. Setiap jenis kutipan ada ketentuanya masing-masing. Secara umum hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Kutipan harus sama persis dengan aslinya, baik ejaan, susunan kalimat, dan tanda baca.
- Kutipan yang panjangnya kurang dari 5 baris diintegrasikan dengan teks, spasi dua, dan dibubuhi tanda kutip.
- Kutipan yang panjangnya 5 baris atau lebih tidak harus diberi tanda kutip, dipisahkan dari teks utama dengan jarak 2,5 spasi, jarak antarbaris satu spasi, serta seluruh kutipan diketik ke dalam 5—7 ketikan.
- Bila ada bagian yang dihapus, bagian ini diberi tanda titik-titik tiga buah.
- Tiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan dan penulisannya setengah spasi ke atas.
Kutipan Langsung
Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung tidak lebih dari empat baris. Kutipan ini akan dimasukkan dalam teks dengan cara berikut:
- kutipan diintegrasikan dengan teks;
- jarak antara baris dengan baris dua spasi;
- kutipan diapit dengan tanda kutip;
- sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Contoh:
Supaya tulisan kita mudah dipahami orang lain, maka kita hendaknya membuat kalimat yang efektif. Yang dimaksud dengan kalimat efektif itu yang bagaimana? “Kalimat efektif adalah kalimat yang dengan sadar atau sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik” (Parera,1988:42). Dengan demikian…..
- Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung lebih dari empat baris ketentuan penulisannya sebagai berikut:
- kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;
- jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi;
- kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip;
- sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu;
- seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 – 7 ketikan.
Contoh:…paragraf…..
“Anda tidak bisa menang dalam sebuah debat. Anda tidak bisa, karena kalau Anda kalah, Anda akan kalah; dan kalau Anda menang, Anda kalah juga. Mengapa? Nah, misalkan Anda menang atas pihak lawan dan mampu menembak argumennya sehingga penuh lubang, lalu membuktikan bahwa dia noncomposmentis. Lalu bagaimana? Ya, Anda akan merasa senang. Tapi bagaimana dengan dia? Anda telah membuatnya merasa rendah diri” (Carnegie; 1996:181).
…paragraf…..
Kutipan Tidak Langsung
- Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan tidak langsung. Kutipan tidak langsung berupa intisari pendapat yang dikemukakan. Oleh sebab itu, kutipan ini tidak diberi tanda kutip. Syarat penulisan kutipan tidak langsung adalah:
- kutipan diintegrasikan dengan teks;
- jarak antarbaris dua spasi;
- kutipan tidak diapit tanda kutip;
- sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Contoh:
Menurut Gorys Keraf, kalimat yang baik adalah yang menunjukkan kesatuan gagasan, atau hanya mengandung satu ide pokok. Bila ada dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan digabungkan, maka akan merusak kesatuan pikiran (1994 :36).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.